loading...

PBB: Demo Di Papua Berlangsung Lama & Memakan Korban, Namun Pemerintah Indonesia Menutupinya


PETROMAZ- Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB merespon aksi demonstrasi rakyat Papua yang berlangsung hingga berhari-hari, bahkan sampai banyak memakan korban dari pihak petugas maupun rakyat papua sendiri.

hal ini langsung menarik pihak dunia luar hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB untuk membahas konflik yang saat ini terjadi di negara Indonesia tersebut.

loading...

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa, melalui aksi demonstrasi yang berlangsung serentak di berbagai wilayah di Papua, seperti Wamena, Deiyai, Dogiai dan Paniai, rakyat Papua ingin menunjukkan komitmennya untuk melawan rasisme.

"Demo telah berlangsung 7 hari berturut-rurut, tetapi jakarta menutupi. Rakyat sudah melawan dan akan terus melawan karena anti rasialisme adalah semangat mainstream dunia internasional," ujar kongres di PBB NewYork, Senin (26/08/2019).

loading...

PBB menegaskan, Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang masih tersisa dan menerapkan politik segregasi rasial di Dunia pada abad ke 21.
"Perlawanan terhadap rasialisme adalah perang tanpa titik dan koma (infinity war)," tegasnya.

Seperti diketahui, selama beberapa hari terakhir Tanah Papua diwarnai sejumlah aksi demonstrasi. Bahkan, Kota Manokwari Papua Barat pada Senin (19/8/2019) lalu, sempat lumpuh akibat blokade massa. Selain menutup jalan utama, para pendemo juga membakar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua Barat.

Aksi tersebut, dipicu oleh adanya tindakan rasisme dan represif oknum Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Aparat Penegak Hukum terkait penangkapan 43 mahasiswa asal Papua, lantaran diduga menjatuhkan bendera merah putih yang ada di depan asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang Jawa Timur.